FARID BUKAN TRANSFORMER


Saya mengenal Farid sejak saya duduk di Semester 1 di FISIP UI. Meski berbeda jurusan, saya sering berinteraksi dengan Farid dalam forum muslim angkatan yang disebut Sajadah. Farid tidak lain adalah ketua forum sajadah itu. Dua tahun berikutnya, ternyata saya semakin didekatkan dengan diterimanya kami berdua di asrama pembinaan PPSDMS Nurul Fikri. Di asrama tersebut kami dibagi dua orang setiap kamar yang akan terus ditukar pasangan setiap kamarnya dalam tiga bulan sekali. Dalam tiga bulan kedua saya satu kamar dengan Farid dan satu tahun lebih saya satu asrama denganya. Pengalaman ini membuat saya semakin mengenal sosok Farid rekan sefakultas saya ini.

Sosok Farid di mata saya adalah orang dengan penuh kesederhaan. Dibesarkan dari keluarga yang kental dengan budaya betawi ternyata membuat dia sangat supel dalam pergaulan sehari-hari. Dia pribadi yang bisa bergaul dengan siapa saja. Gaya bicaranya yang berapi-api ternyata sebanding dengan ide-ide segar yang dibawakan dengan sedikit jok yang menambah pembicaraannya semakin menyita perhatian orang di sekelilingnya.

Dari hari ke hari berinteraksi dengan Farid semakin menguatkan kesimpulan saya bahwa Farid Septian yang saya kenal ternyata BUKAN TRANSFORMER yang ada dalam Film Holywood yang pernah saya tonton. Dia bukan mobil yang bisa bertransformasi menjadi robot besar yang coba membantu manusia menyelamatkan keberlangsungan kehidupan di muka bumi. Dia bukan transformer yang turun dari planet lain. Dia bukan transformer, sosok tokoh fiktif yang diimajinasikan oleh sang penulis. Tapi dia adalah seorang mahasiswa berkarakter kuat yang membawa visi transformasi pada tubuh BEM UI 2010 mendatang menuju BEM UI yang lebih dekat dan bermanfaat. Bagi saya, visi transformasinya Farid bukanlah suatu pilihan kata yang digunakan untuk kepentingan kampanye belaka. Tapi hal ini sudah pernah diwujudkan oleh Farid dalam organisasi yang pernah dia pimpin sebelumnya.

Memang transformasi yang Farid bawa sebelumnya tidak tersirat secara tertulis dalam visi misinya. Namun, transformasi ini telah menjadi jiwa yang mengokohkan visi misi yang ia bawa dalam Forum Studi Islam (FSI) FISIP UI yang ia pimpin. FSI dengan kepemimpinannya ditransformasikan menjadi Badan Otonom yang lebih berwarna dalam bidang gerakan dan program kerja. FSI yang lebih dekat dengan mahasiswa/i FISIP UI. FSI yang aktif menjalin hubungan baik dengan lembaga kemahasiswaan lain di FISIP UI dan jajaran kemahasiswaan serta dekanat FISIP UI. FSI dengan kinerja yang lebih profesional secara manajerial sehingga menghantarkan FSI FISIP UI menjadi Badan Otonom terbaik di FISIP UI.

Setelah masa kepemimpinannya di FSI usai, Farid ternyata dilanda dilema. Dia diminta oleh Tiko-Nanda (Ketua dan Wakil Ketua BEM UI saat itu) untuk membantu mereka dalam menempati posisi Kepala Departemen Politik dan Hukum (Polhum). Farid merasa dirinya tidak cukup kompeten menempati jabatan tersebut. Namun, bujukan dan dorongan terus melanda Farid saat itu. Dia pun kemudian mencoba meminta pertimbangan dari beberapa pihak terkait tawaran ini. Dia belum mengiyakan tawaran Tiko-Nanda saat itu. Tidak hanya sekedar meminta pertimbangan, namun ia pun mencoba mempelajari seluk beluk polhum terlebih dahulu. Beberapa dokumen terkait Polhum saya jumpai di atas meja belajarnya. Ketika saya masuk kamar tidak jarang saya jumpai, Farid sedang serius berkutat dengan dokumen-dokumen itu. Farid tidak punya komputer sendiri. Oleh karena itu, dia minta ijin untuk menggunakan komputer saya. Tidak jarang saya menjumpai komputer saya masih menyala di malam hari dengan Farid tertidur di depannya. Kemudian saya coba mematikan komputer yang masih menyala tersebut dan menutup satu demi satu file yang masih terbuka. Terlihat di situ file-file yang dibuka adalah file-file terkait departemen polhum dan terkait pergerakan beserta file tugas kuliahnya. Padahal saya tahu, beberapa tugas kuliahnya menumpuk kala itu. Namun, dari sekian file, ternyata didominasi oleh file-file terkait polhum dan pergerakan mahasiswa. Di saat sepertiga malam sering saya terbangun, dan melihat Farid berdiri di samping tempat tidur saya menghadap ke arah kiblat menunaikan sholat malam. Ia pun mencoba mengajak saya untuk sholat malam pula. Setelah itu, kami berangkat ke Masjid untuk menunaikan Sholat Shubuh berjamaah. Seusai sholat Shubuh kami kembali ke Asrama, kemudian dibukanya Al-Qur’an dan membacanya beberapa lembar. Usai itu ternyata ia kembali di hadapan komputer dan kembali membuka file-file polhumnya. Sejenak dia mengalihkan pandangannya dari komputer ke arah dokumen-dokumen polhum yang ada di meja belajarnya kemudian kembali berkutat dengan bacaan yang ada dalam komputer. Situasi seperti ini, hampir setiap hari saya lihat. Bagi Farid tawaran jadi kadep polhum adalah tawaran yang tidak mudah begitu saja ia terima. Dari sini saya jadi tahu bahwa Farid bukan tipe orang yang dengan mudah mengiyakan suatu tanggung jawab sebelum ia tahu betul seluk beluk tanggung jawab yang akan ia pegang.

Singkat cerita, posisi sebagai kadep polhum pun ia terima. Tapi ternyata upaya dia untuk terus belajar tentang polhum dan pergerakan mahasiswa tidak lantas berhenti begitu saja. Bahkan bisa dibilang semakin keras usahanya (learning by doing). Berbagai dokumen pun ia persiapkan untuk benar-benar menjalankan tanggung jawabnya tersebut. Komputer saya pun sampai sekarang masih ada dokumen-dokumen polhumnya. Saya jadi sedikit tahu tentang polhum itu sendiri sampai SOP Aksi yang dibuat.

Sebagai teman dekat, Farid adalah sosok pendengar yang baik, yang mau mendengarkan keluh kesah dan tidak jarang ia memberikan saran solutif bagi saya. Dalam bergaul, ia adalah sosok yang tanggap dengan kondisi di sekelilingnya. Meski dia sendiri saya tahu sedang kesusahan, namun ia selalu ingin memberikan uluran tangan bagi teman-temannya yang sedang kesusahan dengan segala keterbatasan yang ada. Farid bukanlah sosok yang sempurna. Tentu ada beberapa kekurangan yang ia miliki.. Namun, yang menjadi saya salut adalah dengan segala keterbatasan dan kekurangannya itu, ia sangat terbuka dengan saran dan kritik yang kemudian ia gunakan sebagai bahan untuk terus belajar dan memperbaiki diri.

Teruntuk Farid sahabatku: di setiap langkah perjuangan pasti tidaklah mudah..aral melintang tentulah ada.. Teruslah melaju..terjang arus dan ombak itu...Ada orang yang suka dan ada yang tidak..Itu wajar sekali.. Yang menjadi poin penting adalah seberapa besar kemauan dan usaha konkrit kita untuk terus memperbaiki diri, luruskan niat, mendengar setiap keluh kesah dan menggunakannya untuk terus Belajar…”

Baca selengkapnya " FARID BUKAN TRANSFORMER " ini - by Mansyur Ridlo
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

SELAMAT PARA JUARA OIM UI 2009

Finally, OIM UI 2009 berakhir dengan gegap Gempita. Selamat Bagi para Juara OIM UI 2009. Bagi semua Peserta OIM UI 2009, teruslah tingkatkan prestasi kalian di ajang-ajang lomba yang lain...

KEEP UP YOUR SPIRIT & YOUR SMILE :-)

BERIKUT DAFTAR JUARA OIM UI 2009

PKM GT

JUARA

Fakultas

Penulis

NPM

Judul Karya

Total Nilai

1

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Andi Rosilala 0706291193 Strategi Implementasi Social Development Daerah-Daerah Tertinggal Di Wilayah Perbatasan Melalui Mekanisme Tax Reduction By Offered Convertion Berbasis Korporasi

1915

Candra Krisna Hendrawan 0606098035

2

Kedokteran Gigi Pralita Kusumawardhani 0606067061 Kontribusi Kedokteran Gigi Forensik dalam Identifikasi Korban Bencana Massal di Indonesia

1904

Stephani Dwiyanti I 0606067194
Theodora Elien 0606067225

3

Kedokteran Bayushi Eka Putra 0806323800 Penggunaan Kayu Manis sebagai Terapi Alternatif Penyakit Diabetes Militus Tipe 2

1862

Eko Arianto 0806323920

Essay Pemikiran Kritis

JUARA

Fakultas

Penulis

NPM

Judul Karya

Total Nilai

1

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Muhammad Iqbal 0706285285 Kebijakan Impor Beras dari Vietnam di Tahun 2009 “Ketahanan Pangan yang Memiskinkan”

1770

2

Hukum Putri Kusuma Amanda 0505002018 Kritisi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak Terhadap Pemenuhan Hak Anak di Indonesia

1723

3

Teknik Rahma Muthia 0706270011 Komunitas Peduli Wisata Lokal: Langkah Patisipatif Masyarakat Menerapkan Kebijakan Pariwisata Nasional

1698

Debat Bahasa Inggris

JUARA

Fakultas

Anggota

1

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Irene Severina
Ahmad Naufal Da’i
Carolina D. Rainintha

2

Hukum M. Subarkah Syafruddin
M. Reza Fahriadi
Grace Gabriela

3

Ekonomi Ahdiat Permana
Edi Saputra
Ryan

Best Speaker: Ahdiat Permana dan Edi Saputra (FE UI)

Debat Bahasa indonesia

JUARA

Fakultas

Anggota

1

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Arina Hidayatul
M. Arfandi
M. Daud

2

Ekonomi Akbar Nikmatullah D
Ahmad Mikail
I Ketut Adi Putra

3

Teknik Haris Hakim
Raka Cahya
Maman Abdurokhman

Pembicara Terbaik : Ahmad Mikail (FE UI)

Poster Inspiratif

JUARA

Fakultas

Pembuat Karya

Judul Poster

Total Nilai

1

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Rahardian Wahyu Pradana Rokok : Sweet As Candy

1008

2

Ekonomi Levana Kartika Putri Burning

977

3

Kesehatan Masyarakat Irma Surya Kusuma UI Bebas Asap Rokok 2012

943

Poster Terfavorit

JUARA

Fakultas

Pembuat Karya

Judul Poster

1

Ilmu Pengetahuan Budaya Dwi Andriyan Berhenti

2

Kedokteran Gigi Eva Yuli Andari Smoking Means Suicide

3

Kedokteran Hasna Afifah Tunjukkan pada dunia, karya terbaikmu!

OIM Quiz

JUARA

Fakultas

Peserta

1

Teknik Terry Admajaya

2

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Yusuf Hakim Gumilang

3

Psikologi Achmad Haryo Puja Siswono

Juara umum OIM UI

JUARA

Fakultas

Emas

Perak

Perunggu

Total Poin*

1

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

5

1

0

22

2

Teknik

1

0

2

6

3

Ekonomi

0

2

1

5

juara 1= 4 poin, juara 2= 2 poin, juara 3= 1 poin

Baca selengkapnya " SELAMAT PARA JUARA OIM UI 2009 " ini - by Mansyur Ridlo
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments